Jumat, 05 September 2008

Shodaqoh solusi pembangunan 1

Mendengar kata shodaqoh pikiran kita pasti akan mengarah pada mengeluarkan uang yang sudah kita desain rapi di dalam dompet ataupun saku. Benar saja apalagi ditambah dengan pemikiran tentu nantinya uang yang kita miliki akan berkurang dengan tanpa hasil yang nampak dihadapan kita. Dan menjadi sangat wajar sekali apabila kebanyakan orang enggan sekali menyisihkan sebagian hartanya hanya untuk sekedar bershodaqoh, meskipun mau maka nilainya sangatlah minimal.

Berangkat dari hal-hal yang tanpa didasari dengan pengetahuan sampai dengan dasar pengetahuan itu sendiri, marilah kita berpikir akan guna dan fungsi shodaqoh sebagai amal dalam kehidupan. Sebagaimana pepatah mengatakan “sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit” kalau kita sedikit saja menyisihkan sebagian rezeki kita untuk bershodaqoh ditambah banyak orang yang sedikit demi sedikit mau berbagi, percayalah dalam sekejap akan banyak sekali perubahan dalam negeri ini. Namun kategori sedikit janganlah disamaratakan, apabila anda punya uang 100 ribu tentu namanya sedikit ya mungkin 5 ribu atau 3 ribu misalnya, tentu tidak sama dengan yang punya uang 100 juta, sedikitnya tentu tidak 5 ribu atau 3 ribu, bisa 5 juta ataupun serendah-rendahnya ya 3 atau 1 juta.

Pembaca yang budiman, dapat kita telaah melalui rasio kita betapa sangat besar manfaat shodaqoh yang kita amalkan, tetapi memang untuk realisasi sangatlah sulit sekali, mulai dari mengumandangkan gemar shodaqoh atau apapun istilahnya untuk memotivasi semangat kita paling hanya jadi anggukan orang tanpa banyak yang bertindak. Tentu patut kita syukuri saat ini kita masih di dekatkan dengan sang ustadz motivator semacam Yusuf Mansyur (semoga Allah merahmatinya) yang tiada henti-hentinya menyampaikan da’wah yang terkhusus yaitu amal shodaqoh.

Ada juga para budiman sering kita dengar dan lihat orang-orang yang dengan sengaja mengatas namakan yayasan atau organisasi sosial tertentu hanya untuk menarik keuntungan dari amal baik saudara2 kita (naudzubillah mindzaalik). Dan hal ini tentunya juga menjadikan keraguan bagi para amil untuk menyalurkan rezekinya tsb.


Tidak ada komentar: